timurpost.id - Kelelawar atau kalong merupakan mamalia yang banyak ditemui di Indonesia. Hewan dengan nama latin Chiroptera ini hampir dapat dijumpai di berbagai daratan tropis di Indonesia, salah satunya di Provinsi Gorontalo.
Bahkan di Gorontalo sendiri terdapat kelelawar endemik asli Sulawesi. Uniknya kelelawar sulawesi yang bernama latin Acerodon Celebensis punya tubuh yang lebih besar dari kelelawar pada umumnya. Selain ukurannya, warnanya juga berbeda, yaitu kuning pucat dan memakan buah-buahan.
Desa Olibu, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, menjadi salah satu habitat kelelawar sulawesi. Namun demikian, perburuan liar membuat kelelawar jenis ini makin langka dan jarang ditemui.
Hal itu dibenarkan Ketua Tim Pengembangan Kemandirian Desa Olibu, Safrianto Dako. Dirinya mengatakan, memang kalong endemik sulawesi ini sudah mulai kurang. Hal tersebut kemungkinan besar diakibatkan adanya perburuan yang masif terhadap hewan itu.
"Khusus di desa Olibu sendiri, itu masih ada tapi sudah berkurang dan tergolong langka," kata Safrianto.
Saat ini melalui pemerintah desa, ia mulai mengatur tata kelola pengambilan satwa kelelawar di desa tersebut.
Pemburu dari luar itu mulai dilarang, apalagi kalau sudah menggunakan senjata api. Yang diperbolehkan mengambil hanya warga sekitar itupun kelelawar yang diambil harus melewati proses seleksi.
Ada beberapa kriteria kelelawar yang tidak bisa diambil dan itu sudah menjadi kesepakatan bersama antara kelompok pencari kelelawar dan pemerintah desa setempat.
"Salah satunya tidak bisa mengambil kelelawar kuning endemik sulawesi itu," tuturnya.