Strategi Dongkrak Keuntungan Usaha Kecil
timurpost.id - Profitabilitas atau keuntungan menjadi hal terpenting dalam dunia bisnis. Tanpa pemasukan yang konstan dari sumber yang tetap, sebuah bisnis mungkin tidak akan bertahan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, bisnis tersebut harus terus menguntungkan.
Sebuah studi dari sebuah bank di AS menemukan bahwa 82 persen bisnis yang gagal bisa terjadi karena arus kas yang tidak tertata. Hanya 40 persen usaha kecil yang menguntungkan dan 30 persen kehilangan uang secara terus-menerus. Sisanya 30 persen impas, tidak rugi dan tidak untung.
Pemillik bisnis yang tidak menghasilkan keuntungan sebenarnya bisa melakukan cara untuk memulihkan keadaan. Pada umumnya yang terpikirkan mungkin hanya dengan menaikkan harga. Akan tetapi, bukan seperti itu.
Dalam kasus bisnis baru, menaikkan harga mungkin bukan langkah pertama yang tepat untuk meningatkan profitabilitas. Sebab, mungkin bisnis tersebut belum membangun reputasi. Namun, jika harga jauh lebih rendah dari harga pesaing, kenaikan mungkin diperlukan.
Dikutip dari laman Enterpreneur, Jumat (3/9/2021), berikut ini sembilan strategi lain yang bisa dilakukan pelaku bisnis untuk meningkatkan keuntungan.
1. Temukan lebih banyak pelanggan
Selain menaikkan harga, opsi realistis lain untuk meningkatkan profitabilitas usaha kecil adalah dengan menemukan pelanggan sebanyak mungkin. Pemilik bisnis dapat melakukan hal ini melalui berbagai saluran pemasaran.
Periklanan adalah salah satu contohnya. Pemilik bisnis bisa mempromosikan produknya melalui bentuk digital, TV, radio, atau iklan cetak lainnya. Pemasaran informasi adalah opsi lainnya. Ini termasuk penerbitan artikel online yang sering menargetkan kata kunci yang berhubungan dengan bisnis.
2. Kumpulkan lebih banyak prospek dan pasarkan
Pemasaran dan periklanan hanyalah satu langkah dalam proses mendapatkan pelanggan baru. Bagian lain dari proses ini adalah mengumpulkan informasi kontak dan menjangkau calon pelanggan.
Banyak pemilik usaha kecil yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik untuk melakukan strategi ini. Namun, ini bisa menjadi salah satu pemborosan terbesar dalam bisnis apa pun.
Sebab, mendapatkan prospek seringkali membutuhkan biaya. Oleh karena itu, uang pemasaran bisa jadi tebuang sia-sia jika tidak ditindaklanjuti dengan baik.
3. Tingkatkan ukuran rata-rata pesanan
Pelanggan setia yang sudah banyak menghabiskan uang untuk membeli produk Anda adalah salah satu sumber bisnis tambahan terbaik.
Pemilik bisnis harus mempromosikan silang produk atau layanan lain yang mereka jual. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rata-rata penjualan. Kuncinya adalah dengan menjelaskan alasan kenapa pelanggan harus membeli produk yang lebih mahal yang Anda jual. Itu karena produk tersebut mungkin akan bermanfaat untuknya dibanding produk lain yang lebih murah.
4. Tambah produk atau layanan baru
Menawarkan produk atau layanan yang baru untuk dijual adalah cara mudah untuk meningkatkan jumlah pesanan. Selain itu, ini juga cara mudah untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Pemilik bisnis sesekali bisa bertanya kepada pelanggan apa saja yang sedang mereka inginkan atau butuhkan. Di samping itu, jangan pula lihat kembali kondisi pasar sebelum terjun ke produk atau layanan baru apa pun.
Salah satu pertanyaan penting yang harus ditanyakan untuk diri sendiri ketika akan menjual produk baru adalah margin seperti apa yang akan ditawarkan. Bisnis dengan margin lebih tinggi seperti layanan menawarkan keuntungan yang signifikan dengan overhead yang lebih sedikit.
5. Potong biaya
Profitabilitas dapat diukur dengan margin kotor dan bersih. Mengurangi biaya akan meningkatkan margin bersih karena pemilik bisnis menghabiskan lebih sedikit dana untuk produksi. Hal ini dapat meningkatkan keuntungan dalam setiap prosesnya.
Pemotongan biaya ini termasuk beralih ke pemasok yang lebih murah. Opsi ini dilakukan untuk bisa mengurangi biaya persediaan. Selain itu, memberhentikan anggota staf adalah salah satu opsi pula yang bisa dilakukan. Ini aspek bisnis yang paling sulit, tetapi terkadang memang perlu dilakukan.
Pemilik bisnis harus mengitung rasio produktivitas karyawan terlebih dahulu dengan menambahkan total gaji dan biaya terkait penggajian. Kemudian membagi hasil tersebut dengan jumlah penjualan yang dihasilkan. Jika rasio produktivitas lebih besar dari 100 persen, mulai melihat kembali staf yang gajinya sempat dipotong.