Teror Surat Ancaman Hantui Aktivis di Gorontalo |
timurpost.id - Seorang aktivis di Gorontalo, SM mendapat teror dari orang yang tidak dikenal. Kejadian itu terjadi, pada hari Kamis, (2/12/2021), sekitar pukul 00.30 Wita, di kediamannya di Kelurahan Dulomo Utara, Kota Gorontalo.
SM saat dikonfirmasi menjelaskan, kejadian itu bermula ketika ibunya melihat banyaknya bebatuan yang berserakan di depan rumah mereka sekitar pukul 11.00 Wita. Bahkan, sebagian bebatuan tersebut mengenai kaca mobil yang berada di lokasi.
Di antara bebatuan itu, terdapat salah satu kardus kecil yang berisi sebuah surat. Saat SM membuka kardus tersebut, ternyata di dalamnya terdapat surat yang berisikan pengancaman.
"Kaca mobil pecah dan dalam kardus kecil saya temukan surat berisi tulisan yang seakan mengancam diri saya," kata SM.
"Pergerakan saya telah diikuti, mereka mengetahui bahwa saya ada di rumah, sedangkan hari-hari sebelumnya saya tidak berada di rumah," ujar SM dilansir Liputan6.com
SM juga mengungkapkan, bahwa dirinya saat ini tidak punya masalah dengan siapa pun. Namun, ia mengingat bahwa pada tanggal 8-19 November 2021 dirinya mengawal dan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Gorontalo.
Aksi tersebut terkait dengan pola rotasi yang ada di Wilayah Kemenkumham Gorontalo. Aksi ini pun berjalan dengan damai. Merasa dirinya terancam, ia kemudian melaporkan hal tersebut ke Polres Gorontalo Kota.
"Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Gorontalo Kota dan harapan besar dapat ditemukan orang yang sudah melakukan teror dan pengancaman, terlebih orangtua saya sudah mengalami trauma," ungkapnya.