4 Hal yang Perlu Anda Tahu Sebelum Berinvestasi Uang Kripto |
timurpost.id - Kripto merupakan salah satu aset virtual yang bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi. Itu berarti mata uang kripto termasuk sebagai alat pembayaran yang sah di zaman sekarang ini.
Seiring berjalannya waktu, uang kripto terus berkembang. Bahkan mulai ada beberapa investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk uang kripto ini. Layaknya mata uang rupiah, berinvestasi dengan uang kripto pun memiliki sejumlah risiko yang akan terjadi.
Sebelum mengetahui risiko berinvestasi dengan uang kripto, ada baiknya bila Anda cari tahu dulu apa saja yang termasuk uang digital ini.
Melansir laman The Financial Express, Rabu (12/01/2022), ada lebih dari 10.000 cryptocurrency saat ini yang tersedia di seluruh dunia. Beberapa mata uang digital yang paling terkenal adalah Bitcoin, Litecoin, Ethereum, Cardano, Dogecoin, Tron dan Ripple. Bitcoin adalah koin virtual pertama dan terbesar yang menguasai lebih dari 40 persen total nilai pasar dari semua cryptocurrency yang disatukan.
Karena semakin tren, berikut ini 4 pertimbangan bila Anda ingin ikut berkecimpung dalam investasi uang kripto.
Cryptocurrency Terdesentralisasi dan Tidak Teratur
Cryptocurrency adalah jaringan terdesentralisasi berdasarkan teknologi blockchain. Sementara itu, Blockchain ini merupakan metode organisasi yang memastikan integritas data transaksional. Itu berartu pada dasarnya, kripto termasuk bentuk aset digital yang didasarkan pada jaringan yang didistribusikan di sejumlah besar komputer di seluruh dunia. Karena sifatnya yang terdesentralisasi, uang kripto berarti berada di luar kendali pemerintah dan otoritas lainnya.
Saat ini, beberapa pemerintah dan bank sentral sedang mendiskusikan terkait pengaturan cryptocurrency. Di samping itu, juga sambil mengusahakan untuk tetap eksis dalam perdagangan, investasi, atau inovasi teknologi.
Karena ada banyak cryptocurrency yang tersedia di pasar, Anda sebaiknya perlu mempelajarinya terlebih dahulu sebelum berinvestasi pada aset digital tersebut.
Mudah Berubah
Harga cryptocurrency sangat fluktuatif. Mereka diperdagangkan selama 24x7 di hampir seluruh dunia. Sementara itu, seringkali ada investor anonim yang memanipulasi pasar karena tidak adanya regulasi.
Misalnya, Bitcoin terlihat sangat fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Pada pertengahan Desember 2017, harga Bitcoin menyentuh level tertinggi hingga USD 19.650 dan hampir setengahnya di bulan berikutnya. Selain itu, saat pandemi melanda pasar dunia pada tahun 2020, Bitcoin turun menjadi USD 5.000 pada bulan Maret. Kemudian kembali menguat menjadi lebih dari USD 61.000 pada Maret 2021.
Jika Anda tidak nyaman dengan hal yang terbilang ekstrem tersebut, sebaiknya Anda menjauhkan diri dari cryptocurrency. Namun, jika Anda tetap ingin berinvestasi di kripto, batasi eksposur Anda dan beli hanya koin yang berkualitas.
Banyak Spekulasi
Karena cryptocurrency masih dalam tahap berkembang, beberapa ahli keuangan percaya bahwa uang kripto akan berubah menjadi mode berumur pendek. Sementara beberapa pakar keuangan lainnya berpendapat bahwa cryptocurrency dapat mengganggu sistem keuangan saat ini dan membawa perubahan terhadap sistem transaksi yang baru.
Selain itu, ada kemungkinan pula bahwa sebagian besar cryptocurrency tidak akan bertahan, tetapi ada pula segelintir kripto terbaik akan bertahan. Ada ketidakjelasan tentang berbagai fakta cryptocurrency. Beberapa orang ada yang memanfaatkannya sebagai mata uang, alat pembayaran, hingga untuk berinvestasi.
Rawan Terkena Serangan Cyber
Meskipun didasarkan pada teknologi blockchain yang sangat aman, cryptocurrency berpotensi terkena risiko dari ancaman keamanan siber. Berbagai bagian ekosistemnya, seperti pertukaran yang memungkinkan Anda untuk memperdagangkan mata uang kripto atau dompet digital, mungkin tidak sepenuhnya kebal terhadap peretas dunia maya. Misalnya, dalam kasus Bitcoin, banyak bursa online disusupi dengan peretasan dan pencurian koin senilai jutaan dolar.