-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenal Soekarno dan Soedirman, Pahlawan Nasional yang Lahir dari Rahim Muhammadiyah

Thursday, 10 November 2022 | 14:13 WIB Last Updated 2022-11-10T07:13:02Z
Mengenal Soekarno dan Soedirman, Pahlawan Nasional yang Lahir dari Rahim Muhammadiyah

timurpost.id - Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan seluruh komponen bangsa. Salah satu yang turut berandil besar dalam perjuangan kemerdekaan ini adalah organisasi-organisasi massa maupun keagamaan.

Jauh hari sebelum Indonesia merdeka, dua organisasi Islam lahir dan eksis hingga saat ini. Keduanya sangat populer dengan jutaan pengikut. Dua organisasi ini adalah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Dua organisasi ini didirikan oleh dua sahabat di tahun yang berbeda. Muhammadiyah didirikan oleh Kh Ahmad Dahlan pada 1912. Adapun NU didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 1926.

Bicara Muhammadiyah, organisasi ini memiliki peranan penting bagi Republik Indonesia. Dengan umur yang lebih tua dari Indonesia, Muhammadiyah menjadi penjaga bangsa dari rongrongan penjajah dan kolonialisme.

Sebagai organisasi Islam besar, Muhammadiyah melahirkan kader-kader yang jadi penggerak bagi Republik. Gerakan Muhammadiyah bertumpu pada semangat membangun tatanan sosial dan pendidikan agar masyarakat lebih maju serta terdidik.

Beberapa nama sangat populer, karena menjadi founding father. Mulai sang proklamator Soekarno, hingga ulama kharismatik Buya Hamka. Ada pula Jenderal Besar Soedirman yang merupakan kader Hisbul Wathan, organisasi kepanduan Muhammadiyah.

Dari rahim Muhammadiyah, banyak tokoh yang telah diangkat menjadi pahlawan nasional. Berikut adalah 12 di antaranya.



2 Pahlawan Nasional dari organisasi Muhammadiyah

1. KH Ahmad Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1968. Meski perjuangannya dalam membangun bangsa tidak terbantahkan, beliau baru mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1961 berdasarkan SK Presiden No.657 pada tahun 1961.

2. Hj. Siti Walidah, pendiri gerakan perempuan Aisyiyah. Beliau dinobatkan Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November 1971 sesuai Keputusan Presiden Nomor 42/TK.

3. Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama yang juga menjahit sang Saka Merah Putih. Diangkat menjadi Pahlawan Nasional lewat Keppres Nomor 118/TK/200 pada tanggal 4 November tahun 2000.

4. Ir Soekarno. Beliau adalah pendiri Republik, dan Presiden Pertama RI. Beliau juga anggota dan sosok yang mencintai Muhammadiyah.

5. Jenderal Soedirman adalah Panglima Besar TNI dan Pahlawan Nasional yang aktif di organisasi Muhammadiyah.

6. Ir Djoeanda, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan zaman awal republik. Beliau adalah Pahlawan Nasional yang juga aktif di Muhammadiyah.

7. KH Fachrodin, ulama dan Pahlawan Nasional. Beliau dianugerahi Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.16 tahun 1964.

8. Buya Hamka, seorang ulama, Pahlawan Nasional dan gerilyawan saat masa revolusi. Beliau ulama yang disegani dan aktif di Muhammadiyah sampai akhir hayat.

9. Gatot Mangkoepradja, pendiri pasukan Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA.

10. KH Mas Mansoer adalah ulama sekaligus negarawan. Beliau merupakan anggota Badan Pengurus Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

11. Ki Bagus Hadikoesoemo, anggota BPUPKI dan Panita Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

12. Kasman Singodimejo, Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (Cikal bakal DPR), anggota BPUPKI dan PPKI. Jaksa Agung Indonesia di zaman revolusi. Pada November 2018, Presiden Jokowi memberi anugerah Pahlawan Nasional kepada beliau.


×
Berita Terbaru Update