timurpost.id - Bagaimana cara mempersiapkan diri menyambut bulan yang penuh berkah ini agar kita bisa menikmati ibadah puasa Ramadan dengan kondisi terbaik?
1. Persiapan Fisik
Dalam lomba maraton, kalau kita tidak pernah menggerakkan kaki untuk melangkah dan berlari, lomba yang kita jalani akan terasa begitu berat. Sama halnya dengan ibadah puasa Ramadan.
Puasa sunah sebelum bulan Ramadan datang adalah cara terbaik untuk melatih fisik kita sebelum ditempa puasa wajib sebulan penuh. Kita bisa melakukan puasa sunah Senin-Kamis selama bulan Syaban agar tubuh kita tidak terkejut menerima perubahan mendadak yang terjadi saat kita puasa sebulan penuh. Rasulullah Saw berpuasa di bulan Syaban lebih dari bulan lainnya, selain Ramadan.
2. Persiapan Mental
Tetapkan tujuan utama kita selama Ramadan. Apakah kita hanya ingin sekedar menahan lapar dan haus, atau ingin meraih ridho dan pengampunan Allah?
Buatlah daftar doa yang ingin kita panjatkan kepada Allah. Sebuah doa besar untuk memulai adalah meminta Allah untuk memberi kita Ramadan yang diberkati dan diterima, sehingga kita bisa mengakhiri Ramadan dengan tingkat iman yang lebih tinggi sebelumnya.
3. Persiapan Rohani
Berkomitmen untuk lebih baik dari Ramadan sebelumnya. Pikirkan tindakan mana yang dapat kita tambahkan ke upaya spiritual kita agar kita dapat lebih mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah.
Tingkatkan amal ibadah kita. Bagi sebagian orang mungkin salat sunah, bagi sebagian yang lain mungkin dengan bersedekah
Tingkatkan bacaan Al-Quran kita. Bila perlu lengkap dengan terjemahan agar kita bisa memahami ayat-ayat Allah dan dapat menjadi pendorong semangat ibadah kita.
Perbanyak zikir: mengingat Allah. Bicaralah kepada Allah, Mintalah kepada-Nya, & Bersyukurlah kepada-Nya. Hubungkan diri kita dengan Sang Pencipta di dalam dan di luar doa. Lakukan secara konsisten dan sadar.
Miliki Rencana Pasca Ramadan
Selain 3 persiapan di atas, satu persiapan lagi yang sangat penting kita lakukan sebelum menemui Ramadan adalah dengan memiliki rencana pasca Ramadan. Kembali ke analogi lari marathon, bukankah sangat mubazir jika setelah berlatih dan sampai di garis finis, kita malah melangkah mundur?
Saat Idul Fitri, kita berada dalam kondisi terbaik secara fisik, mental dan spiritual berkat latihan sebelum dan selama Ramadan. Manfaatkan momentum itu untuk mempertahankan pencapaian ibadah kita dan membangunnya dengan lebih baik lagi daripada sebelumnya.
Terakhir, ingatlah bahwa tidak seperti lari sprint, dalam maraton, yang lambat dan mantaplah yang memenangkan perlombaan. Pacu diri kita karena potensi untuk mendapatkan hadiah terbesar terletak pada 10 hari dan malam terakhir.
Semoga Allah mengizinkan kita untuk mendapatkan manfaat dari berkah bulan ini, dan semoga Dia menerima upaya dan doa kita untuk mencari kedekatan dengan-Nya. Amin.
Simak juga video pilihan berikut: