Wisata Alam di Air Terjun Bondula Gorontalo |
timurpost.id - Saat ini, tengah viral di media sosial salah satu sungai di ujung Desa Bondula, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo yang jadi tempat wisata. Seperti nama desa, sungai tersebut dinamakan sungai Bondula.
Beberapa pekan terakhir ini, sungai tersebut banyak dikunjungi para wisatawan. Musabab, Sungai Bondula terkenal dengan air yang begitu jernih nan dingin.
Bukan tanpa alasan, dingin dan jernihnya air di Sungai Bondula dikarenakan air sungai itu, merupakan mata air yang keluar dari dalam hutan. Itulah yang menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk mengunjungi wisata sungai Bondula.
Tak hanya memiliki air yang jernih, di sekitar Sungai Bondula, pengunjung disuguhkan dengan alam yang masih asri. Pepohonan rindang yang menyelimuti sungai itu membuat udara sekitar terasa sejuk.
Jika datang pada waktu pagi, pengunjung bisa merasakan suhu dingin dengan sensasi berbeda. Embun pagi yang menyelimuti ditambah dengan suara kicauan burung yang ada di lokasi, seketika mampu menenangkan pikiran.
"Memang luar biasa sensasi Sungai Bondula tidak ada duanya," kata Inkrianto salah satu pengunjung Sungai Bondula kepada Liputan6.com.
Mahasiswa dari Bogor itu mengaku, bahwa sepintas Sungai Bondula memang terlihat biasa saja. Akan tetapi, situasinya sangat berbeda dengan sungai pada umumnya.
"Jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, air jernih dari hutan hingga warga sekitar cukup ramah," ujarnya.
"Kami datang ke sini karena banyak yang mengunjungi dan sudah viral di media sosial," imbuhnya.
Di tempat yang berbeda, Odang Otane warga Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) mengaku, bahwa Sungai Bondula sangat direkomendasikan bagi para pegiat alam. Dari sungai ini, warga bisa belajar alangkah pentingnya menjaga alam.
Selain itu, di sepanjang sungai pengunjung bisa melihat curug kecil menyerupai air terjun mini. Hal itulah yang menarik dari Sungai Bondula.
"Mudah-mudahan dengan wisata alam Sungai Bondula ini, warga bisa sadar untuk menjaga hutan dan lingkungan sekitar. Sebab yang kita nikmati itu berasal dari alam," kata Odang.
"Khusus bagi mahasiswa yang ingin belajar tentang alam dan sambil berwisata, bisa mendatangi lokasi ini. Murah terjangkau," ia menandaskan.
Meski begitu, untuk sampai ke lokasi, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer dari ujung jalan. Jika tidak suka berjalan kaki, bisa menyewa ojek yang disediakan warga sekitar dan pengelola.
Simak juga video pilihan berikut: