timurpost.id - Istilah "politik dua kaki" seringkali digunakan untuk menggambarkan perilaku politik yang ambigu, licik, atau tidak konsisten. Dalam konteks politik, politik dua kaki dapat merujuk pada tindakan seseorang atau kelompok yang mungkin berbicara atau berjanji satu hal di depan publik, tetapi melakukan tindakan yang bertentangan di belakang layar. Beberapa ciri perilaku politik dua kaki mungkin mencakup:
- Janji dan Tindakan yang Bertentangan:
- Pemimpin atau partai politik berjanji satu hal kepada pemilih atau publik, tetapi setelah memperoleh kekuasaan, mereka melakukan tindakan yang bertentangan dengan janji tersebut.
- Kompromi Etika:
- Melibatkan diri dalam tindakan atau keputusan yang mungkin bertentangan dengan etika atau prinsip yang sebelumnya dideklarasikan.
- Strategi Politik Taktis:
- Menggunakan taktik politik atau retorika yang lebih berorientasi pada kepentingan pribadi atau partai daripada kepentingan masyarakat.
- Perubahan Sikap yang Cepat:
- Seringkali, politik dua kaki dapat dilihat dalam perubahan sikap yang cepat sesuai dengan pergeseran politik atau opini publik.
- Aliansi yang Berubah-ubah:
- Berubah-ubah dalam pembentukan atau pemecatan aliansi politik berdasarkan kepentingan momentary.
- Manipulasi Media:
- Menggunakan media untuk memanipulasi persepsi publik, menciptakan citra yang positif di depan umum sementara melibatkan diri dalam tindakan yang mungkin kontroversial atau bertentangan.
- Kekuasaan sebagai Prioritas Utama:
- Menempatkan kekuasaan dan pemeliharaan kekuasaan sebagai prioritas utama, bahkan jika itu berarti melanggar prinsip atau janji sebelumnya.
Perilaku politik dua kaki seringkali dikritik karena merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan pemerintah. Ini juga dapat menciptakan ketidakstabilan politik dan sosial jika kebijakan yang diumumkan secara terbuka tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan di belakang layar.