Cabai rawit Gorontalo/timurpost.id |
timurpost.id - Sudah hampir tiga pekan berjalan, harga cabai di pasar tradisional Gorontalo melesat tajam. Saat ini harga cabai berada di angka Rp 150 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini menciptakan dampak serius bagi konsumen dan menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Bahkan sebagian warga Gorontalo mulai panik dan khawatir jika natal dan tahun baru kali ini harga cabai rawit makin mahal.
Bayangkan, dari harga normal Rp100 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 150 per kilogram di tingkat pedagang. Sementara di tingkat petani, pedagang membelinya dengan harga Rp130 per kilogram.
"Kami jual Rp150 ribu per kilogram, karena susah mendapatkan stok cabai di tingkat petani. Belum lagi harganya mahal," kata Cindra pedagang rempah di pasar tradisional Gorontalo.
Penyebab utama lonjakan harga ini masih dicarikan solusi oleh pemerintah. Namun, beberapa faktor pemicu kenaikan cabai itu ialah faktor cuaca ekstrem, ketidakstabilan pasokan, dan meningkatnya permintaan.
Para petani cabai rawit di Gorontalo menyatakan bahwa cuaca yang tidak menentu, termasuk kekeringan yang melanda beberapa bulan lalu mempengaruhi produksi cabai. Alhasil, penurunan pasokan yang pada gilirannya meningkatkan harga di tingkat konsumen.
Kini Pemerintah Gorontalo sudah melakukan berapa langkah mengatasi masalah ini. Langkah-langkah seperti mengoptimalkan produksi petani lokal dan mengimpor cabai hingga mengundang para pengepul cabai di Gorontalo.
Meski begitu, pemerintah juga mengingatkan kepada warga agar tidak ada tindakan panik dan mendesak agar masyarakat bersabar sambil memberikan waktu kepada pihak pemerintah terkait untuk mengambil langkah-langkah penstabilan harga.
Gubernur Panggil Pengepul Cabai
Menindaklanjuti mahalnya harga cabai rawit, penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengajak perwakilan pedagang dan pengepul cabe rawit duduk bersama. Hal itu guna mencari solusi terhadap melonjaknya harga cabai rawit di Provinsi Gorontalo jelang akhir tahun.
“Karena melonjaknya harga cabai ini, maka saya mengundang para pedagang dan pengepul kita sharing apa yang harus dilakukan oleh Pemprov terkait dengan pengendalian harga, khususnya cabai. Apalagi kita sekarang akan memasuki Natal dan Tahun Baru juga,” kata Ismail.
Berbeda dengan harga yang dirilis pemerintah Provinsi Gorontalo, saat ini harga cabai mencapai 130 ribu per kilogram cabai, dengan kualitas tertentu. Untuk kualitas lokal Gorontalo sendiri, bisa di atas 130 ribu.
Sementara informasi dari pedagang, cabai yang ada saat ini dominan berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah yang dijual oleh petani Rp118.000 dan oleh pengecer dijual antara Rp125.000 sampai Rp 130.0000.
“Tentu kita berharap harga tidak terus naik, sehingga pada saat pelaksanaan natal dan tahun baru tidak memberatkan masyarakat. Setelah ini juga kita akan membicarakan apa yang harus dilakukan pemerintah secara teknis, saya akan duduk bersama seluruh OPD terkait,” ia menandaskan.