Logo GMNI |
timurpost.id - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah organisasi mahasiswa yang berdiri untuk membela kepentingan mahasiswa dan turut serta dalam perjuangan politik dan sosial di Indonesia. Berikut adalah sejarah singkat dan para pendiri GMNI:
Sejarah GMNI: GMNI didirikan pada tanggal 15 Agustus 1967 di Yogyakarta, Indonesia. Organisasi ini lahir sebagai tanggapan terhadap dinamika sosial-politik di Indonesia pada masa itu. GMNI berkomitmen untuk mengadvokasi hak-hak mahasiswa, ikut serta dalam perjuangan nasional, dan membangun kesadaran politik di kalangan mahasiswa.
Pendiri GMNI: Sejumlah tokoh mahasiswa yang aktif terlibat dalam pergerakan mahasiswa pada masa itu menjadi para pendiri GMNI. Beberapa tokoh utama yang terlibat dalam pendirian GMNI antara lain:
Soe Hok Gie:
- Soe Hok Gie adalah seorang mahasiswa dan aktivis sosial yang sangat berpengaruh. Dia terlibat dalam berbagai gerakan mahasiswa dan memainkan peran penting dalam pendirian GMNI. Sayangnya, Soe Hok Gie meninggal pada usia muda, tetapi warisannya tetap hidup dalam semangat perjuangan mahasiswa.
Rudianto Tjen:
- Rudianto Tjen adalah tokoh mahasiswa dan salah satu penggagas pendirian GMNI. Ia turut aktif dalam gerakan mahasiswa dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum GMNI.
Mahmudi Hasan:
- Mahmudi Hasan juga termasuk di antara para pendiri GMNI. Ia memiliki peran penting dalam memimpin organisasi ini pada awal-awal berdirinya.
Budi Hardiman:
- Budi Hardiman adalah salah satu tokoh mahasiswa yang ikut aktif dalam pergerakan mahasiswa dan menjadi salah satu pendiri GMNI.
Taufik Abdullah:
- Taufik Abdullah, yang kemudian menjadi seorang akademisi dan intelektual, juga terlibat dalam pendirian GMNI dan memainkan peran dalam pengembangan organisasi tersebut.
GMNI tumbuh menjadi organisasi yang memainkan peran penting dalam gerakan mahasiswa di Indonesia. Organisasi ini tidak hanya terlibat dalam isu-isu mahasiswa, tetapi juga turut serta dalam perjuangan politik dan sosial di tingkat nasional. Meskipun perjalanan GMNI tidak selalu tanpa kontroversi, namun organisasi ini tetap menjadi salah satu elemen yang menyumbang pada dinamika pergerakan mahasiswa di Indonesia.