timurpost.id - Beras merupakan makanan pokok sebagian besar warga Indonesia, terutama masyarakat Gorontalo. Biasanya, warga Gorontalo akan membeli beras dalam jumlah yang banyak, minimal untuk stok selama sebulan.
Tetapi sangat disayangkan, jika sudah membeli beras dalam jumlah yang begitu banyak, namun mendadak tidak bisa dimasak, karena berasnya rusak, bau apek dan lembek.
Hal tersebut merupakan temuan dari keterangan pedagang, ketika Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo melakukan monitoring harga dan ketersediaan sembako, di Desa Oluhuta, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Selasa (17/12/2024).
Koordinator Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo Ridwan Monoarfa menjelaskan, bahwa masalah beras tersebut harus menjadi perhatian Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.
"Ini temuan harus jadi perhatian Dinas Pertanian, bagaimana beras-beras Gorontalo bisa bertahan lama," jelas Ridwan.
Lebih Lanjut, Ridwan mengatakan, jika beras Gorontalo tidak bisa tahan lama, tentu ini akan berdampak pada menurunnya harga. Bahkan, Gorontalo akan kalah bersaing dengan beras-beras dari luar, seperti makassar dan Sulawesi Tengah.
"Ini harus ditangani dengan serius, Dinas Pertanian bukan hanya meningkatkan jumlah tapi mutu juga harus diperhatikan, tetapi ini akan kami bahas lebih lanjut dengan Dinas Pertanian," pungkasnya.
Reporter : Reza Saad
