PT Gorontalo Panel Lestari (GPL)/timurpost.id
timurpost.id - PT Gorontalo Panel Lestari (GPL) mencatat sejarah baru dalam industri biomassa dengan melakukan ekspor perdana 10.320 ton wood pellet atau pelet kayu ke negara Jepang, Senin (10/03/2025).
Pengiriman ini dilakukan melalui Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, menggunakan kapal MV Asian Hawk menuju Pelabuhan Kashima, Ibaraki, Jepang. Ekspor ini demi memenuhi kebutuhan energi biomassa di negara tersebut.
Selain itu, ekspor ini juga merupakan bagian dari strategi PT GPL dalam memperluas pasar global dan mendukung transisi energi hijau.
General Manager PT GPL, Achmad Siswanto, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan serta penerapan standar internasional dalam proses produksi.
PT GPL memastikan bahwa wood pellet yang diekspor berasal dari Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola secara lestari dan berkelanjutan. Bahan baku dipasok oleh PT Gorontalo Citra Lestari dan PT Gema Nusantara Jaya.
Dua perusahaan tersebut telah mengantongi sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Forest Stewardship Council (FSC). Sertifikasi ini menjamin bahwa kayu yang digunakan memiliki legalitas yang jelas serta memenuhi standar lingkungan internasional.
"Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan industri biomassa dengan menerapkan praktik kehutanan yang ramah lingkungan," kata Achmad Siswanto.
Dengan pasokan bahan baku yang terjamin, pihaknya tidak hanya mendukung pertumbuhan sektor energi hijau. Tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Saat ini, PT GPL mampu memproduksi hingga 400 ton wood pellet per hari dengan target peningkatan produksi hingga 800 ton per hari guna memenuhi permintaan ekspor yang terus meningkat.
Meskipun target bulanan mencapai 20.000 ton, pengiriman saat ini dilakukan dua kali dalam sebulan menyesuaikan kapasitas sandar kapal di Pelabuhan Anggrek.
"Sebab kapal hanya dapat menampung sekitar 10.000 ton per satu kali keberangkatan," ungkapnya.
Prospek Industri Biomassa di Gorontalo
Ekspor wood pellet ini menandai langkah awal Gorontalo dalam membangun industri biomassa berkelanjutan. Dengan sumber bahan baku yang lestari dan meningkatnya permintaan global terhadap energi hijau, prospek industri ini semakin cerah di masa depan.
“Kami optimistis bahwa Gorontalo dapat menjadi pusat industri wood pellet, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional," tuturnya.
"Dengan bahan baku yang memiliki legalitas dan keberlanjutan yang jelas, kami siap berkontribusi dalam penyediaan energi hijau global,” ia menandaskan.
Dengan ekspansi produksi yang agresif dan strategi pemasaran yang terarah, PT GPL siap menjadi pemimpin dalam pasar biomassa global.
Ekspor ini menjadi bukti bahwa produk kehutanan dari Indonesia mampu bersaing di pasar internasional, sekaligus mendukung kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.(**)